UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR TATA BUSANA MATERI TUSUK HIAS MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 215 JAKARTA BARAT
Keywords:
Hasil Belajar, tata Busana, Tusuk HiasAbstract
Hidup diera globalisasi berarti hidup di dunia yang sangat kompetitif. Untuk dapat bertahan dan maju, setiap orang dituntut harus mempunyai nilai tambah berupa keterampilan khusus, tidak terkecuali para siswa SMP. Sedini mungkin mereka dibekali berbagai jenis keterampilan dalam bidang tertentu, salah satunya adalah tata busana. Hal yang menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran tata busana adalah disebabkan kurang dikemasnya pembelajaran Tata Busana dengan metode yang menarik, menantang, dan menyenangkan serta bisa lintas gender. Karena sering kali siswa laki-laki beranggapan bahwa tata busana adalah pelajaran untuk perempuan. Agar pembelajaran Tata Busana menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM), dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu cara yang cukup efektif adalah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD (Student Teams Achievment Divisions). Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui penerapan pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD (Student Teams Achievment Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran Tata Busana.
Penelitian menghasilkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dari kondisi awal sampai dengan siklus 1 sebesar 9,62 atau sebesar 13%. Sedangkan peningkatan hasil belajar dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 8,48 atau sebesar 11%. Total peningkatan hasil belajar dari kondisi awal sampai dengan siklus 2 sangat signifikan yaitu sebesar 24%.
References
Arikunto, Suharsimi, (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Barr, Robert. Barth, James L. & Shermis, S. Samuel (1978) The Nature of The Social studies. California: ETC Publication.
Borg & Gall (2003) Educational Research. New York: Allyn and Bacon
Depdiknas (1997) Sumber dan Media Pembelajaran tata busana. Pusat Pengembangan Penataran Guru Tata busana Malang.
Ibrahim, Muslimin, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: University Press.
Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Teaching and Learning. What it is and why it’s here to stay. California: Corwin PRESS
Kunandar, 2006. Menjadi Guru Profesional dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: LPMP DKI Jakarta (dalan proses terbit).
Moleong, Lexy J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Natawidjaja, Rochman, (1985), Cara Belajar Siswa Aktif dan Penerapaannya Dalam Metode Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Dikdasmen, Depdiknas.
Nasution, S. 1989. Didaktik Azas-azas Mengajar. Bandung: Jermnas.
Rochman Natawijaya (1997) Konsep Dasar Penelitian Tindakan (Action Research). Bandung: IKIP Bandung.
Sastrawijaya, A. Tresna (1991) Pengembangan Program Pengajaran. Jakarta: Rineka
Sarnoto, Ahmad Zain. 2012a. “Belajar Dalam Perspektif Psikologi Dan Islam.” Madani Institute 1(2):41–50.
Sarnoto, Ahmad Zain. 2012b. “Konsepsi Pendidik Yang Ideal Perspektif Al-Qur’an.” Profesi 1(2):1–7.
Sarnoto, Ahmad Zain. 2015. “PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN.” Profesi 4(1):1–4.
Sudjana, Nana, (1991), Model-Model Mengajar CBSA, Bandung: Sinar Baru.
____________, (2001), Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru.
Suprayekti, (2003), Interaksi Belajar Mengajar, Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan.
Sukarnyana (2002) Penelitian Tindakan Kelas. Malang: PPPG Tata busana
Suryosubroto (1997) Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Wachidi (2000) Inovasi Kurikulum Tata Busana SMP di Kota Bandung. Disertasi tidak diterbitkan: PPS UPI Bandung.
Wiriaatmadja, Rochiati, (2005), Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Rosda Karya